Kasus Kemendag Diduga Jadi Politisasi Hukum Agar Tak Halangi Gibran Jadi Cawapres

Asuransi40 Dilihat

INDOPOS.CO.ID – Analis politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting berpendapat, pengusutan kasus dugaan korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjadi peringatan partai pendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto agar tidak ngotot menyodorkan calon wakil presiden (cawapres).

Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo Subianto. Partai berlambang pohon beringin itu menginginkan Airlangga Hartarto disandingkan dengan Prabowo di Pilpres 2024.

Sedangkan PAN menyodorkan nama Erick Thohir. Namun, paling santer dibicarakan sosok cawapres Prabowo ialah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.

Meski nama Gibran masih terhalang batas usia minimal capres-cawapres yang gugatannya masih disidangkan di Mahkamah Konstitusi (MK). Di sisi lain, Jokowi mengindikasikan mendukung bacapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Bahkan diduga menginginkan anaknya itu dipinang menjadi capres.

“Kasus ini berpotensi menjadi politisasi hukum bagi PAN dan Golkar di Koalisi Indonesia Maju, agar tidak menghalangi munculnya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres mendampingi bakal capres Prabowo Subianto,” ujar Ginting melalui gawai, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Menurutnya, ada momentum politik yang berubah cepat setelah konste

“Reshuffle kabinet cukup besar berpotensi terjadi, pada Oktober 2023 ini,” nilai Ginting.

Kejaksaan Agung mengusut penyidikan baru kasus dugaan korupsi penyalahgunaan kewenangan dalam kegiatan importasi gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode 2015-2023. Penggeledahan pun telah dilakukan pada Selasa (3/10/2023).

Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Kuntadi belum dapat berbicara banyak soal progres pengusutan kasus tersebut. Termasuk, saat disinggung apakah Mendag Zulkifli Hasan.

“Ini proses baru berjalan, masalah siapa yang akan dipanggil kami akan melihat urgensinya, kita lihat saja ya nanti belum bisa sampaikan di sini,” ujar Kuntadi secara terpisah di Jakarta, Selasa (3/10/2023).(dan)

Baca Juga  Proyek Gas Bronang Rampung Lebih Cepat, Medco E&P Tambah Produksi Gas

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *